Tahun baru Islam jatuh pada tanggal 1 Muharram 1443 H bertepatan pada tanggal 10 Agustus 2021, SMK Nurul Islam mengadakan kegiatan Gebyar Muharram dengan tema “Jadikan tahun lalu sebagai sejarah, ciptakan tahun ini sebagai muhasabah dekatkan diri kepada keimanan“. Kegiatan Gebyar Muharam di laksanakan melalui ZOOM Meet diawali dengan sambutan Kepala Sekolah ada beberapa yang disampaikan yaitu :
Hari ini 10 Agustus 2021 kita sudah memasuki tahun baru hijriah 1443h marilah kita bersama-sama menengok sejarah ke belakang untuk melaksanakan evaluasi dan instropeksi diri, seeberapa jauh kita sudah melangkah, seberapa besar ketaatan kita kepada Allahyang telah kita perbuat selama satu tahun yang lalu.
Dengan melakukan evaluasi dan instropeksi diri secara cermat dan teliti tentu kita akan menjadi tahu, apakah kita termasuk orang yang beruntung atau justru menjadi orang yang merugi. Kemudian kita melakukan perbaikan dengan cara bertobat meninggalkan keburukan dan berusaha bangkit untuk memperbaiki diri dari hari ke hari dengan melakukan kebaikan yang berguna bagi diri kita sendiri, masyarakt, agama nusa dan bangsa
Dalam memasuki lembaran baru ini marilah kita bangun semnagt baru untuk menyusun langkah-langkah yyang baik untuk kita bisa meaih masa depan yang lebih baik dan gemilang dan tentunya langkah kita selalu mendapatkan naungan ridho Allah. Ada beberapa hal yang bisa kita jadikan pegangan dalam menjalani kehidupan di tahun baru ini yang pastinya semakin banyak tantangan, cobaan dan godaan juga semakin ketatnya persaingan dalam setiap kehidupan antara lain adalah :
kegiatan dilanjutkan dengan ceramah diisi oleh Ustadzah Lulu Susanti, S.PdI M.Ag beliau mempunyai ciri khas yaitu berceramah melalui dongeng ada beberapa yang disampaikan :
Alhamdulillah kita masuk di bulan Muharram, bulan pertama dalam kalender umat islam yang berbasis pada perhitungan bulan pergerakan (Qomariyah).
Sebelum itu.. saya mengucapkan selamat Tahun Baru Hijiriyah 1443, semoga kita lebih baik dari tahun kemarin. Aamiin..
Dan sebagai awal bulan dalam Tahun Islam.. Muharrom punya beberapa hal menarik untuk dibahas.
Apa sih keistimewaan bulan Muharram??
Bulan Muharram adalah salah satu dari 4 bulan Haram (DzulQo’dah, Dzulhijah, Muharram, Rajab).
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus..” (QS. At-Taubah: 36)
Pada bulan ini, diharamkan melakukan sesuatu yang dibenci oleh Alloh. Diharamkan pula berperang.
Dan lebih dianjurkan untuk melakukan banyak-banyak amal kebaikan.
Apa amalan di bulan Muharram??
Pada dasarnya semua amalan sangatlah dianjurkan di bulan-bulan Haram. Tetapi sebagian besar ulama lebih menyarankan mengisinya dengan amalan puasa.
Sandaran dalilnya ada pada berikut.
Dari Abu Hurairah radhiallahu‘anhu, Nabi shallallahu‘alaihi wassallam bersabda,
“Sebaik-baik puasa setelah Ramadlan adalah puasa di bulan Allah, bulan Muharram.” (HR. Muslim)
Selain itu.. sudah mahsyur di kalangan kaum muslimin, bahwa ada satu amalan utama di bulan Muharram yang ditunggu yaitu Puasa Hari Asysyuro. Yaitu puasa tanggal 10 Muharram.
• Yang Insyaallah pada tahun ini akan jatuh pada hari kamis, tanggal 19 Agustus 2021.
Sekaligus untuk mengingatkan kawan-kawan semua. Bahwa usahakan kita bisa memulai puasanya sejak hari Rabu, tanggal 18 Agustus 2021.
Sebab, Hal ini yang diinginkan oleh Rasulullah shallallahu’alaihi wassalam.
Ibnu Abbas radhiyallahu ’anhu berkata bahwa ketika Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam melakukan puasa hari ’Asyura dan memerintahkan kaum muslimin untuk melakukannya, pada saat itu ada yang berkata,
“Wahai Rasulullah, hari ini adalah hari yang diagungkan oleh Yahudi dan Nashrani.”
Lantas beliau mengatakan,
“Apabila tiba tahun depan –insya Allah– kita akan berpuasa pula pada hari kesembilan.”
Ibnu Abbas mengatakan,
“Belum sampai tahun depan, Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam sudah meninggal dunia.” (HR. Muslim no. 1134)
Apa pahala puasa di hari Asysyuro?
Dari Abu Qotadah Al Anshoriy, berkata,
“Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ditanya mengenai keutamaan puasa Arafah?
Beliau menjawab, ”Puasa Arafah akan menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.”
Beliau juga ditanya mengenai keistimewaan puasa ’Asyura? Beliau menjawab, ”Puasa ’Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim no. 1162).
Pertanyaan Seputar Muharram
Ada yang bertanya ke saya tentang maraknya pandangan bahwa Bulan Muharrom adalah bulan memuliakan anak yatim. Bagaimana yang benar?
Pertama, kita bahas dari sebab musabab kenapa pandangan ini muncul. Ada beberapa redaksi hadits yang menjadi dasar pandangan ini muncul.
Namun saya akan kutip dari yang paling mahsyur saja. Ada pada kita Tanbihul Ghafilin, disebutkan hadits..
“Barangsiapa yang mengusapkan tangannya pada kepala anak yatim, di hari Asyuro’ (tgl 10 Muharram), maka Allah akan mengangkat derajatnya, dengan setiap helai rambut yg diusap satu derajat“.
Hadits di atas, oleh sebagian besar ulama hadits, tidak ada yang menstatuskannya pada derajat Hadits Hasan apalagi Shahih.
Adapun sebagian besar ulama hadits berpendapat bahwa kedua hadits tersebut sanadnya Dhaif (lemah) atau bahkan matruk (ditinggalkan).
Lalu apakah kita tidak boleh mengamalkannya??
Nah ini yang sebenarnya jadi inti pembahasan. Maka demikian jawaban saya..
• Jika antum menyantuni anak yatim sebab ingin memperbanyak pahala di bulan muharrom, maka ini dibolehkan.
Karena Rasululloh Sholallahu’alaihi wassalam sangat memuliakan anak yatim..
“Kedudukanku dan orang yang menanggung anak yatim di surga bagaikan ini.” [Beliau merapatkan jari telunjuk dan jari tengahnya]. (HR. Bukhori)
• Namun jika antum melakukan amalan karena menyandarkannya pada hadits lemah di atas, ini yang bisa menjadi salah.
Saya tidak berani menghukumi bid’ah sebab di dalam kegiatan tersebut bagaimana pun tetap merupakan amalan kebajikan (fadla’ilul a’mal) yang disukai Rasululloh.
Yang dimasalahkan di kalangan para ulama, hanya jika kita mengkhususkan waktunya saja dan mempercayai pahala tertentu sebagaimana disebutkan pada hadits dhaif di atas. (Poin Pentingnya)
Namun aktivitas memuliakan anak yatim tidaklah bermasalah jika dilakukan.
Meski, saya pribadi berpikir, bisa jadi ada baiknya mengkhususkan waktu.
Jujur saja.. kita ini, kalau nggak digituin, kapan coba mikirin anak yatim??
Kita ini mikirin anak yatim kalau pas lebaran saja, atau kalau pas muharrom saja. Padahal mereka butuh pertolongan kita tidak hanya di dua waktu itu.
Maka adanya sebagian yang mengkhususkan waktu, meski dianggap Bid’ah, saya berpendapat bahwa itu masih ada kebaikannya. Sekaligus ikhtiar memperbanyak amal di hari asyuro.
Hal ini saya ambil bukan semata-mata pemikiran saya. Tetapi juga disebutkan oleh Al-Hafizh Ibnu al-Jauzi al-Hanbali, dalam al-Majalis, hal. 73-74, {Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah}.
Beliau menyebutkan di sana ada 15 aktivitas yang bisa kita lakukan untuk beramal sholeh di hari asyuro. Salah satunya adalah memuliakan anak yatim.
Yang penting, kalau kita sudah tahu ilmunya.. sekarang ambillah amalan itu karena memang Rasululloh Sholallahu’alaihi wassalam menyuruh kita untuk memuliakan anak yatim. Dan kalau bisa sesering mungkin tanpa terikat waktu khusus.
untuk meningkatkan kreativitas siswa dalam meningkatkan keimanan ada beberapa lomba yang dilaksanakan antara lain Lomba Adzan, Lomba Muhadaroh dan Lomba Sambung Ayat. Pesertanya adalah perwakilan setiap kelas X, XI dan XII dengan ketentuan juara I, II, dan III
Beri Komentar